Tree Ring Peace Symbol

4/02/2013

CARA PENANGANAN BAHAN SISA/BEKAS


Berikut ini adalah cara pembuangan sampah laboratorium :

1.      PENGENCERAN
Cara ini digunakan untuk bahan cair dan gas. Sedangkan bahan yang larut dalam air dapat langsung dibuang dengan mengalirkan air yang banyak. Bahan organik yang tidak dapat bercampur dengan air harus dikumpulkan dalam botol berlabel dan jangan dibuang ke saluran pembuangan air.

2.      PERLAKUAN KIMIAWI
Dengan cara ini sampah buangan laboratorium bisa menjadi tidak berbahaya. Beberapa bahan dapat dihancurkan dengan reaksi kimia, sebagian dapat dinetralisir dan selanjutnya diencerkan sebelum dibuang.
Garam-garam, dapat diendapkan dahulu sebelum dibuang. Untuk air raksa memerlukan perhatian khusus dan harus sangat hati-hati karena merupakan unsur yang beracun.

3.      PENGUMPULAN
Sampah padat terlebih dahulu dikumpulkan sebelum dibuang. Pecahan gelas dikumpulkan pada tempat berlabel. Sisa logam juga ditempatkan pada tempat tepisah, sehingga mungkin dapat digunakan kembali atau di daur ulang.

4.      PENGUBURAN
Cara ini digunakan untuk bahan seperti binatang dan sejenisnya. Penguburan dilakukan dalam lubang yang memadai.

5.      PEMBAKARAN
Sampah kayu dan bahan lain yang dapat terbakar akan aman jika dibakar. Pilihlah tempat yang kondisi anginnya sesuai dan dengan jarak yang aman.

6.      LEMARI UAP
Gas-gas yang tidak berbahaya dilepaskan ke atmosfer melalui lemari uap. Untuk gas-gas beracun seperti khlorin dan nitrogen dioksida (NO2) dapat dibuang melalui lemari uap dengan sistem ventilasi.
PENANGANAN DAN PEMUSNAHAN BAHAN KIMIA TUMPAHAN
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus sebelum dibuang keperairan. Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum dibuang. Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain :
1.      Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.
2.      Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian diserap dengan kain dan dibuang.
3.      Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti amonium dikromat, amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya dicampur dengan reduktor (seperti garam hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang.
4.      Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah.. Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit, NaNO2, SO, Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan.
5.      Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan kertas/tissu dan diuapkan dalam lemari asam, dibakar, atau dipindahkan kedalam wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry. Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan dibuang keperairan.
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam. Selanjutnya dibuang ke perairan.
Untuk tumpahan nitril, ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2. setelah satu jam dibuang keperairan. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan alkohol. Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium hipoklorit. Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar